Hanif Ys
 
Picture
Halo..., beberapa hari lalu saya posting sekelumit tentang Backtrack, salah satu distro Linux yang mudah dioperasikan sebagaimana kita terbiasa dengan Windows. 

Nah sekarang seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, ternyata backtrak ampuh juga digunakan untuk hacking wifi (wireless Fidelity) tetangga. Tapi pertama saya ingin mendedikasikan tulisan ini buat sobat yang punya layanan wifi (baik warnet, instansi atau perorangan) agar lebih hati-hati memproteksi hotspotnya. Karena wifi denan enkripsi WEP 100 persen bisa di hack dan sudah saya buktikan. Sekali lagi ini hanya tutorial bagi pemilik router dan bukan untuk tujuan yang tidak diinginkan.

Butuh waktu cukup lama ketika pertama kali saya mencobanya, karena masih kaku dengan commands yang masih asing.  Kebetulan saya mendapat copy Backtrack dari seorang teman. Karena penasaran dan di sekitar tempat saya tinggal berseliweran wifi, baik yang open tanpa pasword yang biasa saya gunakan, atau yang diproteksi dengan enkripsi WEP atau  WPA. Saya coba tanya mbah google kemungkinan hacking password dengan wifi, hasil searching itupun cukup membingungkan karena rata-rata menggunakan bahasa Inggris.

Pertama sobat harus punya OS backtrack baik dalam bentuk keping cakram atau tersimpan di flash memory. Jika belum punya coba aja unduh filenya disini. Jangan tergesa-gesa karena filenya cukup besar. Kalau sobat punya speed access minimal 1 kbps, kira-kira butuh 3 jam sampai unduhan selesai. Simpan file tersebut dalam bentuk ISO file dalam keping cakram dulu agar sobat bisa mengoprerasikan secara terpisah dengan windows yang sobat punya. Jangan khawatir bakctrack ini dishare secara gratis dan terkenal keamanannya.


Jika proses pertama sudah selesai dan Backtrack sudah di genggaman, sobat tinggal boot aja komputer sobat dengan OS dimaksud dan tunggu sampai booting selesai. 

Bukalah konsol baru, untuk mengetahui driver interface yang sobat pakai, ketikkan dan enter perintah berikut: (mengetahui driver interface penting agar perintah-perintah berikutnya dapat dijalankan)

airmon-ng

maka akan muncul nama interface sebagaimana dalam gambar berikut:

Picture
Di layar akan muncul driver interface wifi yang sobat pakai, pada  gambar diatas driver yang muncul adalah ra1. Driver ini bisa bervariasi tergantung dari chip yang terpasang baik internal atau eksternal. bisa jadi yang muncul seperti wlan0, rt2540 atau lainnya.

Kemudian hentikan sementara koneksi wireless sobat untuk mengganti mac code dengan perintah berikut: 

airmon-ng stop [interface
interface dalam hal ini adalah driver yang saya sebutkan di atas, contoh :

 airmon-ng stop ra1

Dengan command di atas berarti sobat sudah memberi perintah disconnect wireless yang sobat pakai. Lalu ketik lagi command berikut berturut-turut:

ifconfig [interface] down

macchanger --mac 00:11:22:33:44:55  [interface]

airmon-ng start [interface]
command terakhir di atas adalah untuk mengaktifkan kembali wireless yang sebelumnya disconnected. Selanjutnya saatnya kita memilih rangkaian wireless yang akan kita hack passwordnya. Sekali lagi yang paling mudah adalah wireless dengan enkripsi WEP. Jalankan perintah berikut :

airodump-ng [interface]

Akan muncul seluruh hotspot yang berada dalam jangkauan, tunggulah beberapa saat sampai sobat mendapatkan sasaran terbaik untuk di shoot. Lihat dulu kira-kira strengh sinyal terkuat dengan enkripsi WEP yang paling empuk untuk dihack. Bila sobat sudah menemukannya, hentikan pencarian dengan menekan tombol ctrl+c.

OK, bila sudah dapat, sekarang fokuskan pada target. disitu ada channel (Channel number atau frekuensi yang dipakai berupa angka 1 sampai 11), ESSID ( Extended Service Set IDentifier atau identitas pengguna) dan BSSID ( Basic Service Set IDentifier) . Agar lebih mudah copy - paste saja BSSID dan ESSID dalam command berikut:
airodump-ng –c [Channel Number] –w [ESSID] --bssid [BSSID] [interface]


contohnya :
airodump-ng –c 1 –w network --bssid c0:ca:30:1d:2b ra1

bila bisa dipahami sampai disini lanjutkan saja proyek kita dengan membuka konsole baru dan ketik command :

airreplay-ng -1 0 –a [BSSID] –h 00:11:22:33:44:55 -e [ESSID] [interface]


Perintah di atas dimaksudkan untuk meningkatkan proses hacking untuk memecahkan paket data yang kita cari. OK, sekarang kita perintahkan mesin kita bekerja untuk mengumpulkan paket data sebanyak-banyaknya dengan memasukkan command berikut :

airreplay-ng -3 –b [BSSID] –h 00:11:22:33:44:55 -e [ESSID] [interface]


Tunggulah beberapa detik sapai data mencapai di atas angka 1000, kemudian jika dirasa sudah cukup tekan ctrl+c untuk menghentikannya. Lalu ketik command :

aircrack-ng –b [BSSID] [ESSID-01.cap]
dan data yang muncul adalah berupa digit berikut:

XX:XX:XX:XX:XX

its ok, sobat sudah dapat password XXXXXXXXXX (tanpa pemisah titik dua)
 
Tulisankku kemarin yang di terbitkan di Kompas, ternyata banyak menimbulkan kontroversi. Sengaja aku tak menanggapi komentar-komentar para pembaca yang aku lihat terakhir sudah diklik sebanyak lebih dari 34000 kali, share  Facebook dan Twitter masing-masing berjumlah 567 dan 90 dalam waktu kurang dari 24 jam sejak diterbitkannya. Angka yang cukup tinggi untuk publikasi opini di media massa.

Aku menulis opini tersebut karena gelisah setelah nonton acara talkshow di TVone yang menayangkan pernyataan aktifis Yahudi Indonesia untuk merayakan HUT Israel di jalanan ibu kota. Jengah, dongkol juga karena belum hilang dari ingatanku bahwa kata dan simbol Yahudi ternyata menjadi salah satu pemicu maraknya radikalisme di Indonesia. setelah kegundahan itu, aku tulis di akun Kompasianakusecara spontan dan tanpa aku edit kembali. Memang banyak kesalahan ketik disitu karena nulisnya terburu dan tak lebih dari 10 menit. Baru 5 menit setelah publish, tlisan yang aku beri judul "Komunitas Yahudi Mau Merayakan HUT Israel" itu kemudian masuk kategori High Light, dan 5 menit berikutnya aku menerima permintaan ijin dari redaksi Kompas agar tulisanku dapat diterbitkan ke media itu. Aku iyakan aja, itung-itung kalaupun cuma HL di Kompasiana, tingkat keterbacaannya jarang menembus angka 1000, karena yang membaca tentu hanya mereka yang memiliki akun di sicial media itu saja. Aku pikir ini menjadi apresiasi sendiri buat aku dapat menulis di harian Nasional itu.

Aku tertawa sendiri karena tulisan itu menuai kontroversi yang luar biasa. Polemik antara yang Pro dan Kontra terjadi, bahkan tak jarang ditemukan kata-kata pedas dan sumpah serapah. Tak kalah serunya di Kompasiana sendiri, aku sampai kewalahan memberi respon balik terhadap komentar Kompasianer (sebutan buat pemilik akun Kompasiana). 

Aku buka kembali Kompas Cyber Media di malam harinya, ternyata tulisanku masih nagkring di situ. Walau bukan di Highlight, tapi pindah ke rubrik Pilihan Editor. Aku pikir pantas saja, sampai mencapai angka segitu. angka keterbacaan yang luar biasa untuk tulisan yang cuma digarap secara iseng. Lu manyuuun.....! Oya tulisan itu bisa diklik disini